Belajar memang tidak ada akhirnya. Satu hal yang perlu diperhatikan
dalam setiap ilmu adalah dasar. Dasar-dasar menjadi suatu hal yang
sangat penting untuk kelanjutan ilmu yang lebih tinggi atau kompleks.
Sembari menulis artikel ini, saya pun sebenarnya sedang mengingat-ingat
dasar-dasar tentang ilmu kimia. Maklum ada pengalaman memalukan ketika
ditanya dasar-dasar kimia pada saat interview kerja malah blank lupa
semua. Hehe... Namanya juga manusia biasa...
Ok. Cukup untuk basa-basinya. Langsung saja kita simak bahasan utama
kita kali ini. Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang Konsentrasi
Larutan meliputi molalitas, molaritas, normalitas, dan lain-lain.
Cekidot!!!
Konsentrasi Larutan
Konsetrasi larutan merupakan cara
untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.
- Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan volum (besaran intensif)
- Larutan encer : jumlah zat terlarut sangat sedikit
- Larutan pekat : jumlah zat terlarut sangat banyak
- Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta (ppm), dll
Molaritas
(M)
Molaritas adalah jumlah mol zat
terlarut dalam satu liter larutan. Dalam ilmu kimia, molaritas (disingkat M) salah satu ukuran
konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat
per liter larutan. Misalnya 1 liter larutan mengandung 0.5 mol senyawa X, maka
larutan ini disebut larutan 0,5 molar (0,5 M). Umumnya konsentrasi larutan
berair encer dinyatakan dalam satuan molar. Keuntungan menggunakan satuan molar
adalah kemudahan perhitungan dalam stoikiometri, karena konsentrasi dinyatakan
dalam jumlah mol (sebanding dengan jumlah partikel yang sebenarnya). Kerugian
dari penggunaan satuan ini adalah ketidaktepatan dalam pengukuran volum. Selain
itu, volum suatu cairan berubah sesuai temperatur, sehingga molaritas larutan
dapat berubah tanpa menambahkan atau mengurangi zat apapun. Selain itu, pada
larutan yang tidak begitu encer, volume molar dari zat itu sendiri merupakan
fungsi dari konsentrasi, sehingga hubungan molaritas-konsentrasi tidaklah
linear. Rumus molaritas adalah :
Contoh :
Berapakah molaritas 0,4 gram NaOH
(Mr = 40) dalam 250 mL larutan ?
Jawab :
Normalitas
(N)
Normalitas merupakan jumlah
mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat hubungan antara
Normalitas dengan Molaritas, yaitu :
Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang
sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan.
Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter
larutan.
Mol-ekivalen
:
- Asam/basa: jumlah mol Proton/OH- yang diperlukan untuk menetralisir suatu asam / basa.
Contoh :
1 mol Ca(OH)2 akan
dinetralisir oleh 2 mol proton;
1 mol Ca(OH)2 setara
dengan 1 mol-ekivalen; Ca(OH)2 1M = Ca(OH)2 2N
- Redoks : jumlah mol elektron yang dibutuhkan untuk mengoksidasi atau mereduksi suatu unsur
Contoh :
1 mol Fe+3 membutuhkan 3
mol elektron untuk menjadi Fe;
1 mol Fe+3 setara dengan
3 mol-ekivalen;
Fe+3 1 M = Fe+3
3 N atau Fe2O3 6 N
Molalitas
(m)
Konsentrasi suatu larutan dapat kita nyatakan dengan beberapa
besaran. Kita mungkin lebih familiar menggunakan besaran molaritas (M). Selain
menggunakan molaritas, kita dapat menyatakan konsentrasi menggunakan besaran
molalitas (m). Molalitas dinyatakan sebagai jumlah mol suatu zat terlarut di
dalam 1000 gram pelarut.
Rumus Molalitas adalah :
Contoh :
Berapa molalitas 4 gram NaOH (Mr=40)
dalam 500 gram air?
Jawab :
Fraksi
Mol (X)
Fraksi mol adalah perbandingan
antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah total seluruh komponen dalam
satu larutan. Fraksi mol total selalu satu. Konsentrasi dalam bentuk ini tidak
mempunyai satuan karena merupakan perbandingan.
Contoh :
Suatu larutan terdiri dari 2 mol zat
A, 3 mol zat B, dan 5 mol zat C. Hitung fraksi mol masing-masing zat !
Jawab :
XA = 2 / (2+3+5) = 0.2
XB = 3 / (2+3+5) = 0.3
XC = 5 / (2+3+5) = 0.5
XB = 3 / (2+3+5) = 0.3
XC = 5 / (2+3+5) = 0.5
XA + XB + XC
= 1
Persen
Berat (% w/w)
Persen berat menyatakan jumlah gram berat zat
terlarut dalam 100 gram larutan.
Contoh :
Larutan gula 5%, berarti dalam 100
gram larutan gula terdapat :
- (5/100) x 100 gram gula = 5 gram gula
- (100 – 5) gram air= 95 gram air
Bagian
per juta (part per million, ppm)
ppm = massa komponen larutan (g) per
1 juta g larutan. Untuk pelarut air : 1 ppm setara dengan 1 mg/liter.
0 komentar:
Posting Komentar